Senin, 02 Agustus 2010

KEBAYA RIKA

R. Rika Rosvianti, sepupuku, kemarin, 1 Agustus 2010 baru saja resmi menyandang status baru sebagai Nyonya Hasyim, seorang jurnalist harian "The Jakarta Post", pukul 08.00 wib pagi. Sejak bulan Februari tahu Rika akan menikah, daku langsung menawarkan diri untuk menggambarkan dan membantunya membuat kebaya istimewa untuk pernikahannya.

Persoalannya, jarak kediaman kami yang selatan dan utara benar-benar jadi masalah besar setiap kali kita mau ngurusin kebaya Rika. He3x .. tapi ... demi, demi deh ... alhamdulillah kebaya perkawinan Rika dapat terwujud, dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang kami berdua hadapi.
  1. Gaun Midodareni. Sesungguhnya gaun midodareni ini idenya muncul karena akan memanfaatkan kain akad yang terpaksa kita beli seluruhnya karena merupakan kain potongan terakhir. Jadi, daripada kain tidak termanfaatkan nanti-nanti, maka lebih baik langsung saja diberdayakan. Modelnya sederhana, hanya gaun panjang berpotongan A-line karena materi kainnya sudah sangat mewah. Kain yang dipilih adalah lace yang bermotif besar, rapat dan bertekstur tebal. Warnanya putih gading dengan benang emas pada setiap motif kembangnya. Kain tipe seprti ini sangat cocok dan tepat dijadikan pilihan bagi mereka yang berkerudung. Gaun ini merupakan gaun 2 (two) pieces yang terdiri dari long dress tanpa lengan berpadu dengan rompi bergaya victorian. Dengan sentuhan pita panjang beludru warna maroon sesungguhnya gaun ini akan tampak cantik, tapi Rika memilih renda warna coklat yang kalem selaras warna gaunnya. Ditambah dengan sentuhan bros atau corsage yang cantik, maka Rika pun benar-benar seperti bidadari turun dari langit !
  2. Kebaya Akad. Saat ditunjukkan beberapa koleksi disain kebaya dalam booklet saya, ternyata Rika memilih model yang sama persis dengan Kebaya yang saya buat untuk akad saya 3 (tiga) tahun lalu. Saya pun mulai dibikin keder dan sedikit sangsi membuatnya lagi. Pertimbangan saya, saya khawatir model itu kurang cocok untuk Rika. Tapi saya pikir, saat sekarang ini, fashion bukan lagi sebuah aturan yang kaku seperti dahulu. Maka setiap perempuan adalah ikon mode. Sepanjang mereka percaya diri dan nyaman dengan tubuhnya, maka mereka tetap akan cantik dengan pakaian apapun yang melekat di tubuhnya, asal tidak melanggar nilai-nilai kesopanan. Itulah yang saya yakinkan pada Rika. Rika pun setuju. Maka jadilah kebaya akad ala victorian kedua yang pernah saya buat. Sedikit berbeda dengan kebaya saya terdahulu yang menggunakan kain brocade, lace dan shantung, Rika hanya menggunakan brocade dan lace karena shantung yang sesuai tidak kunjung ditemukan. Tapi, tetap tidak mengurangi keindahannya .... Kebaya akad dibuat 2 (dua) pieces yang terdiri dari kebaya panjang berefek tie & die di bagian muka dan rompi dengan sentuhan victorian. Rompi yang sama adalah rompi yang juga dipadukan dengan gaun midodareni yang Rika kenakan semalam sebelum akad.
  3. Kebaya Resepsi. Kebaya ini pada dasarnya sangat sederhana, tapi lumayan sulit membuat pola penutup dadanya. Kebaya Resepsi Rika berwarna merah maroon berpadu silver, warna kesukaan ibunda. Asal tahu saja, mencari kain sesuai warna dan kombinasi yang diinginkan tersebut sulitnya bukan main. Belum lagi saat kami harus memikirkan paduan bagi kebaya ibunda saat berada di atas pelaminan. Kebaya resepsi Rika pada dasarnya berupa kebaya kurung berleher bulat tinggi dengan sentuhan ruffless. Yang menjadikannya cantik gaun ini adalah keberanian kita untuk memutuskan memadukan brocade maroon polos dengan vooring silver ! Keputusan ini diambil setelah kami tidak menemukan kain brocade marron dengan paduan silver seperti yang ibunda inginkan. Kebaya ini dilengkapi dengan penutup dada menutupi seluruh dada hingga punggung. Kebaya ini dipermanis dengan taburan payet sederhana, tidak terlalu banyak tapi tetap anggun .... 
Butuh membuat contoh (dummy) kebaya berbahan perca sifon hingga 2 (dua) kali sebelum akhirnya kain-kain yang kita beli benar-benar dipotong dan dijahit menjadi 2 (dua) kebaya dan 1 (satu) gaun panjang (gamis). Saya benar-benar harus sabar mengajari tukang jahit hingga benar-benar mengerti apa yang saya maksud. Dan yang pasti, butuh lebih dari 2 (dua) bulan juga menyelesaikan 2 (dua) kebaya istimewa dan sebuah gaun midodareni milik Rika ini. Semoga ... Rika puas dengan kebaya pernikahanya ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar